Quote:
Spoiler for Benteng Chittogarh, India:
Sinar Aurora Borealis
Sinar Aurora Borealis yang ”spektakuler” di langit Alaska (ujung utara Amerika, dekat Kutub Utara).
Aurora sebenarnya adalah cahaya natural di angkasa yang terjadi akibat tabrakan partikel-partikel medan magnet bumi dengan atom dan molekul dari atas atmosfir bumi. Warnanya yang paling umum ada dua, hijau dan merah dan dapa dilihat pada waktu malam.
Paris
Siapa yang tidak mengenal Paris? Ibukota prancis yang merupakan salah satu kota terindah di dunia yang mempunyai daya tarik luar biasa: arsitektur barok dan renaissance yang bertebaran bak miniatur monopoli, pusat mode dunia tempat para perancang mode menikmati puncak kariernya di pentas dunia dengan jejeran butik elegan di sepanjang avenues des Champs Elysees dan avenue de Montaigne. Tak lupa seni dan budayanya yang mengakar dalam denyut nadi kehidupan Paris.
Paris dengan Menara Eiffel sebagai landmark-nya mampu mengundang jutaan pengunjung. Kota ini memang punya magnet yang luar biasa, setiap sudutnya memiliki daya tarik yang menarik untuk dijelajahi.
Tidak sulit mengenal kota tempat serial TV Sex and the City mengakhiri masa tayangnya ini. Paris terbagai dalam 20 daerah yang masing-masing mempunyai keunikan sendiri yang pembagiannya berdasarkan arah jarum jam. Pusatnya berada pada Museum Louvre dan berakhir di daerah taman pemakaman Père Lachaise di Paris timur.
Kota ini dibelah oleh aliran sungai Seine dengan delta atau pulau kecil bernama L’ile Saint Louis. Daerah Rive Gauche (daerah yang berada di kiri berdasarkan aliran sungai) dan Rive Droite (daerah yang berada di kanan berdasarkan aliran sungai). Daerah aliran sungai kiri adalah daerah pendidikan dan filosofi, di sini berdiri dengan kokoh dan megahnya Universitas Sorbonne yang melahirkan sastrawan dan ilmuwan brilian yang mengubah dunia dengan karya-karyanya, seperti Deschamps, Descartes, JJ Rousseau, Voltaire dan Marie Curie. Sedangkan di daerah aliran sungai kanan lebih tampak bidang komersial: kantor bursa efek, pertokoan, serta butik pusat mode dunia. Tak heran, walaupun dua kawasan i berbeda ‘aliran’ namun saling mengisi satu sama lain.
Selama sepanjang tahun, Paris memang tidak kehilangan romantismenya, namun pada musim dinginlah, kota ini begitu menggoda. Lampu-lampua jalanan yang temaram, lampu-lampu jalanan yang temaram, cuaca dingin yang menyejukkan membuat suasana romantisme menjalar dalam denyut kota sejuta cahaya. Sudut kafe bahkan monumen pun bisa menjadi saksi bisu romantisme kisah cinta. Tapi tak perlu takut kedinginan karena suasana hati akan menghangatkan segalanya.
Menikmati kesejukan Paris di musim dingin, tak asyik jika hanya memandangi Menara Eiffel yang bermandikan cahaya. Duduk menepi di sepanjang Sungai Seine di atas jembatan megah Pont Alexandre III tak kalah seru sambil memandangi bayangan pancaran cahaya yang terlukis di permukaan Sungai Seine, Jangan lupa mengelilingi megahnya Museum Louvre di malam hari yang royal cahaya sehingga mengesankan pemandangan bak istana putri raja yang berdandan untuk meyambut sang pangeran.
Voilà! Itulah Paris. Kota sejuta kenangan yang menggoda dengan aroma parfum-nya yang legendaris mendunia, seni kehidupan dan filosofi di dalamnya, romantisme yang ditawarkan dalam setiap sudut ruang dan jalanan, berjuta cahaya di waktu malam yang menerangi bagaikan keluarga kepik yang bertamasya. Tak ada kata lain untuk mengungkapkan keindahannya, selain… Paris, je t’aime!
Navagio Beach, Zakynthos, Yunani, Eropa
Pantai ini dikenal dengan sebutan “Shipwreck Beach” atau “Penyelundup’s Cove”, mungkin ini karena di masa lalu lokasi pantai ini dipergunakan oleh para penyelundup sebagai pangkalan mereka. Maklum tempatnya yang lumayan terpencil. Di sana juga ada kapal karam, bisa jadi itu merupakan sisa-sisa kapal penyelundup. Tapi tidak usahlah membayangkan yang ‘aneh-aneh’ seperti hantu penyelundup atau sejenisnya, yang pasti pantai ini sungguh indah.
Spoiler for Sinar Aurora Borealis:
Sinar Aurora Borealis yang ”spektakuler” di langit Alaska (ujung utara Amerika, dekat Kutub Utara).
Aurora sebenarnya adalah cahaya natural di angkasa yang terjadi akibat tabrakan partikel-partikel medan magnet bumi dengan atom dan molekul dari atas atmosfir bumi. Warnanya yang paling umum ada dua, hijau dan merah dan dapa dilihat pada waktu malam.
Spoiler for paris:
Siapa yang tidak mengenal Paris? Ibukota prancis yang merupakan salah satu kota terindah di dunia yang mempunyai daya tarik luar biasa: arsitektur barok dan renaissance yang bertebaran bak miniatur monopoli, pusat mode dunia tempat para perancang mode menikmati puncak kariernya di pentas dunia dengan jejeran butik elegan di sepanjang avenues des Champs Elysees dan avenue de Montaigne. Tak lupa seni dan budayanya yang mengakar dalam denyut nadi kehidupan Paris.
Paris dengan Menara Eiffel sebagai landmark-nya mampu mengundang jutaan pengunjung. Kota ini memang punya magnet yang luar biasa, setiap sudutnya memiliki daya tarik yang menarik untuk dijelajahi.
Tidak sulit mengenal kota tempat serial TV Sex and the City mengakhiri masa tayangnya ini. Paris terbagai dalam 20 daerah yang masing-masing mempunyai keunikan sendiri yang pembagiannya berdasarkan arah jarum jam. Pusatnya berada pada Museum Louvre dan berakhir di daerah taman pemakaman Père Lachaise di Paris timur.
Kota ini dibelah oleh aliran sungai Seine dengan delta atau pulau kecil bernama L’ile Saint Louis. Daerah Rive Gauche (daerah yang berada di kiri berdasarkan aliran sungai) dan Rive Droite (daerah yang berada di kanan berdasarkan aliran sungai). Daerah aliran sungai kiri adalah daerah pendidikan dan filosofi, di sini berdiri dengan kokoh dan megahnya Universitas Sorbonne yang melahirkan sastrawan dan ilmuwan brilian yang mengubah dunia dengan karya-karyanya, seperti Deschamps, Descartes, JJ Rousseau, Voltaire dan Marie Curie. Sedangkan di daerah aliran sungai kanan lebih tampak bidang komersial: kantor bursa efek, pertokoan, serta butik pusat mode dunia. Tak heran, walaupun dua kawasan i berbeda ‘aliran’ namun saling mengisi satu sama lain.
Selama sepanjang tahun, Paris memang tidak kehilangan romantismenya, namun pada musim dinginlah, kota ini begitu menggoda. Lampu-lampua jalanan yang temaram, lampu-lampu jalanan yang temaram, cuaca dingin yang menyejukkan membuat suasana romantisme menjalar dalam denyut kota sejuta cahaya. Sudut kafe bahkan monumen pun bisa menjadi saksi bisu romantisme kisah cinta. Tapi tak perlu takut kedinginan karena suasana hati akan menghangatkan segalanya.
Menikmati kesejukan Paris di musim dingin, tak asyik jika hanya memandangi Menara Eiffel yang bermandikan cahaya. Duduk menepi di sepanjang Sungai Seine di atas jembatan megah Pont Alexandre III tak kalah seru sambil memandangi bayangan pancaran cahaya yang terlukis di permukaan Sungai Seine, Jangan lupa mengelilingi megahnya Museum Louvre di malam hari yang royal cahaya sehingga mengesankan pemandangan bak istana putri raja yang berdandan untuk meyambut sang pangeran.
Voilà! Itulah Paris. Kota sejuta kenangan yang menggoda dengan aroma parfum-nya yang legendaris mendunia, seni kehidupan dan filosofi di dalamnya, romantisme yang ditawarkan dalam setiap sudut ruang dan jalanan, berjuta cahaya di waktu malam yang menerangi bagaikan keluarga kepik yang bertamasya. Tak ada kata lain untuk mengungkapkan keindahannya, selain… Paris, je t’aime!
Navagio Beach, Zakynthos, Yunani, Eropa
Quote:
Spoiler for Navagio Beach, Zakynthos, Yunani, Eropa:
Pantai ini dikenal dengan sebutan “Shipwreck Beach” atau “Penyelundup’s Cove”, mungkin ini karena di masa lalu lokasi pantai ini dipergunakan oleh para penyelundup sebagai pangkalan mereka. Maklum tempatnya yang lumayan terpencil. Di sana juga ada kapal karam, bisa jadi itu merupakan sisa-sisa kapal penyelundup. Tapi tidak usahlah membayangkan yang ‘aneh-aneh’ seperti hantu penyelundup atau sejenisnya, yang pasti pantai ini sungguh indah.
0 komentar:
Posting Komentar